Pelatihan Hari Kedua Semakin Semarak


mgmpppknmtsjabar.or.id | GARUT, Pelatihan Pola 32 JP kerjasama MGMP PPKn MTs Provinsi  Jawa Barat dengan Prodi PPKn FKIP Universitas Palangkaraya dengan tema “Model Pembelajaran PPKn Inovatif dalam Kurikulum Merdeka” kembali diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Juni 2022 pukul 09.00 s.d 12.00 secara online via zoom meeting. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelatihan selama tiga hari dan sudah memasuki hari kedua. Subtopik materi pada pelatihan hari kedua adalah ”Aktualisasi Assesment Mata Pelajaran PPkn dalam Kurikulum Merdeka” dengan pematerinya adalah Asep Ikbal, M.Pd. selaku dosen Prodi PPKn FKIP Universitas Palangkaraya.

Kegiatan pelatihan hari ini diawali dengan pengarahan dari ketua MGMP PPKn MTs Provinsi Jawa Barat, Deni Kurniwan As’ari. Dalam pengarahannya, Deni Kurniawan As’ari menekankan bahwa setiap peserta harus mengikuti serangkaian pelatihan dari awal sampai dengan akhir. Deni Kurniawan As’ari juga menekankan bahwa syarat peserta berhak mendapatkan e-sertifikat adalah: mengikuti kegiatan dari hari pertama sampai dengan hari ketiga dan mengupload resume dan screenshot kehadiran di zoom meeting, dan mengerjakan tugas mandiri berupa pembuatan RPP.

Kemudian, sesi selanjutnya adalah pemaparan materi oleh Asep Ikbal. Dalam paparannya, Asep Ikbal menyampaikan bahwa esensi dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru dan peserta didik untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Merdeka Belajar bukan memberi kebebasan kepada peserta didik sebebas-bebasnya. Melainkan, menggali potensi dari setiap peserta didik untuk dikembangkan.

Berkaitan dengan Assesment, Asep Ikbal mengemukakan bahwa assessment atau penilaian adalah diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, menyeluruh tentang proses dan hasil belajar, pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang di capai siswa. Berkaitan dengan hal itu guru harus membuat keputusan mengenai pencapaian belajar kompetensi dari siswa.

Kemudian, Asep Ikbal mengemukankan bahwa terdapat 3 model assessment dalam Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu assesment diagnostik, assesment formatif, dan assessment sumatif. Assesment diagnostik merupakan assesment kurikulum merdeka yang secara spesifik berguna dalam rangka melakukan identifikasi terhadap kompetensi, kekuatan, dan juga kelemahan peserta didik, sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan juga kondisi dari peserta didik. Assesment formatif digunakan untuk menilai pemahaman siswa, kebutuhan belajar, dan kemajuan dalam proses pembelajaran. Assesment formatif memantau pembelajaran siswa dan memberikan umpan balik yang teratur dan berkelanjutan. Sedangkan assessment sumatif dilaksanakan pada akhir pelajaran.

Kemudian pada pelatihan ini, Asep Ikbal memberikan alternatif instrument assessment kurikulum merdeka, seperti: uraian singkat, ringkasan, diskusi, latihan presentasi, bertanya, peta konsep, dan observasi. Selain itu, Asep Ikbal juga memberikan contoh format assessment pada kurikulum merdeka.

Pelatihan pada hari kedua semakin semarak dan menarik dengan adanya diskusi dan tanya jawab antara pemateri dengan para peserta.

Penulis: (Irfan Fahrurozi/mgmp) 





Lebih baru Lebih lama