Aa Nurdiaman, Dari Aktivis Menjelma Jadi Guru Penulis

Oleh: Deni Kurniawan As’ari | Guru PPKn MTs Negeri Kota Cimahi



mgmpppknmtsjabar.or.id | Salah satu tokoh penting dibalik kelahiran Forum Kelompok Kerja MGMP PPKn MTs Provinsi Jabar ada sosok Aa Nurdiaman. Guru di MTs Negeri 1 Kota Bandung ini Lahir pada 7 Mei 1975 di kota manis, Kabupaten Ciamis. Ia miliki motto cukup menarik, permudahlah urusan sesama, agar Alloh mempermudah urusanmu. Suami dari Lina Susanti dan ayah Haya Fatin dan Muhammad Fathan begitu gandrung membaca dan menonton film. 

KARYA BUKU: Aa Nurdiaman bersama buku hasil karyanya selama ini. 

Nah, dari hobi membaca itulah barangkali yang mendorong Aa telah melahirkan banyak karya buku. Sebagian buku yang lahir dari tangan dinginnya yaitu Buku Kecakapan Berbangsa dan Bernegara Kelas VII, VIII dan IX tahun 2005. Kemudian buku pendamping PPKN Kelas IX tahun 2016. Karya lainnya buku guru dan siswa PPKN Kelas VII Edisi Revisi tahun 2016, 2017, 2018. Terbaru Aa menulis Buku soal AKM /Survei Karakter Level 1 sd X, Buku PPKn MI/SD Kelas 4,5 dan 6, Buku Brilian PPKN Kelas VII, dan Buku Kurikulum Merdeka Kelas 7 dan 8 (proses penerbitan oleh Grafindo). Selain menulis buku Aa juga seorang kolumnis forum Guru di Harian Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar.

Sewaktu kecil Aa tinggal di desa pinggiran kota Ciamis. Kebiasaan yang menyenangkannya adalah bermain bola pada setiap sore di lapangan desa. Saat duduk di bangku SMA, ia sempat jadi anak pemalu alias tidak berani berbicara di hadapan orang banyak. Namun perubahan terjadi ketika aktif di ekstrakurikuler  Pramuka. "Sejak saat itu mulai tumbuh kepercayaan diri dan keberanian  saya. Selain itu dengan aktif di pramuka telah mempertebal kecintaan saya pada NKRI," ujarnya.


Begitu pula saat kuliah. Dirinya sempat merasa minder terutama karena ia berasal dari sebuah kampung. Aktif di kegiatan kemahasiswaan menjadi pilihan Aa agar tak lagi minder. Atas dorongan teman dan ingin mengembangkan diri, ia aktif di senat mahasiswa FPIPS setelah mendapat  gemblengan dan arahan dari senior---Kang Yoga (Kini Ketua Badan Penyelenggara Sekolah UPI dan Kang Yuyus (Kini Dosen PKn di UNJ). 


"Jujur beliau-beliau adalah mentor saya yang luar biasa," terangnya. Menurut pengakuannya saat itu ia bukan termasuk mahasiswa luar biasa. Prestasinya biasa-biasa saja. Tak menonjol sama sekali. Atas sentuhan kedua senior itu membuat dirinya senantiasa bersemangat untuk melakukan perubahan. 


"Menariknya di tingkat 2 sampai 4 dipercaya menjadi ketua angkatan/kelas bahkan di Senat Mahasiswa FPIPS saya terpilih menjadi Ketua Umum. Saya juga sempat heran mengapa bisa terpilih? karena masih banyak calon lain yang lebih hebat," kenangnya. Kariernya di organisasi mahasiswa itulah yang membuka jalan untuk membangun jejaring dengan dunia luar yang lebih luas. 


Selepas tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa FPIPS, ia kembali aktif di Senat Mahasiswa IKIP Bandung (SMIB) dan diberi kepercayaan sebagai Ketua Bidang IV (Partisipsi Pembangunan).   "Semua itu karena kebaikan dan pertolongan Alloh semata," terang Sekjen MGMP PPKn MTs Provinsi Jabar ini. 


Di mata Aa, selain orang tua, sosok penting dan berpengaruh dalam kehidupannya selama ini adalah sosok Bu Een, seorang Guru Tata Negara/PMPKn di SMA yang inspiratif. Berikutnya Pak Sumantri (Alm.) seorang kepala SMP Al-Ghifari Bandung yang telah mengkadernya hingga Aa sempat menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMP tersebut. Terakhir ada Bu Elis Darliah, Kepala madrasah di MTsN 13/15 Ciamis yang telah memberikan bimbingan menjadi seorang pimpinan madrasah.


Bercita-cita Jadi TNI

Awalnya Aa tak mencita-citakan jadi seorang guru. Melainkan ingin menjadi TNI/POLRI. Dalam perkembangannya Aa sadar diri. Kebugaran jasmaninya kurang mendukung. Akhirnya  mengurungkan niat awal dan mengubah haluan dengan berkeinginan menjadi penerus umar bakri. 


Ada cerita unik. Saat Ebtanas, mata ujian PMP nilai Aa paling kecil se-SMA sehingga sempat dibully oleh kawan-kawannya karena mereka tahu bahwa PMP dan tata negara adalah mapel favorit Aa. Temannya pun mengetahui bahwa selama ini ia memposisikan diri sebagai pendukung pemerintah. Nilai mapel PMP yang kecil itu tak pelak menjadi bahan ledekan teman-temannya.


"Nah, dari perlakuan bully teman-teman itulah, saya ingin membuktikan bahwa saya bisa jadi guru PPKn, awalnya mau ke IKIP Jogja namun karena terkendala biaya akhirnya pindah ke IKIP Bandung, ikut UMPTN dan berhasil lulus di jurusan PMPKn," kenangnya.


Aa memulai kariernya sebagai guru di SMP Al-Ghifari Bandung pada tahun 1999. Tahun 2005 ia mengikuti tes CPNS di Kementerian Agama dan ditempatkan pada MTs Negeri Rajadesa, Ciamis. Terhitung sejak bulan Maret 2019 ia mutasi ke MTs Negeri 1 Kota Bandung. Pengajuan mutasinya didasari agar bisa berkumpul bersama keluarga yang berdomisili di Bandung. Praktis selama hampir kurang empat belas tahun lamanya Aa menjalani Long Distance Relationship (LDR) atau pejuang PJKA (Pulang Jum'at Pergi Ahad)



Selama menjadi guru, Aa telah berhasil menorehkan prestasi. Penulis Soal dan penelaah (reviewewr) soal nasional PPKn dari Puspendik Kemdikbud ia jalani sejak tahun 2017 sampai sekarang. Selanjutnya pernah dinobatkan sebagai Juara Harapan I Anugerah Konstitusi dari Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2011. Terakhir Aa sebagai Penulis Buku Siswa dan Guru PPKn kelas VII di Kemdikbud dan penulis pelajaran di Grafindo. 

Pengalaman organisasinya saat di kampus menjadi bekal berharga. Saat Aa masih bertugas di Ciamis, dirinya dipilih langsung (aklamasi) oleh guru PPKn se-Kabupaten Ciamis yang hadir memenui undangan Kemenag Ciamis tahun 2014 menjadi Ketua MGMP. Jabatan ketua dipegangnya sampai tahun 2019. Selama menjadi ketua Aa merasakan lokasi yang berjauhan atau geografis yang luas di Kabupaten Ciamis saat itu sempat menyulitkan dirinya melakukan koordinasi. Akhirnya ia melakukan terobosan dengan memenuhi kebutuhan guru  PPKn. 


"Maka di pertemuan-pertemuan  MGMP dikaitkan dengan pembahasan RPP dan soal sehingga menarik para guru PPKn untuk hadir," terang Aa. Rupanya strategi itu membuahkan hasil. Para peserta yang hadir secara eksklusif mendapatkan draft RPP dan kisi-kisi/soal PAS/PAT/UM. Salah satu program unggulan saat menjabat ketua MGMP PPKn MTs Ciamis berhasil menggelar Workshop Penyusunan Soal. 


Saat ini melalui MGMP PPKn MTs tingkat provinsi, Aa ingin konsern pada peningkatan profesionalisme guru. "Saya juga ingin berusaha menjalankan amanah sebagai sekjen dan ingin berbagi pengalaman serta menimba ilmu dari rekan sejawat,"pungkas Mantan Kepala SMP Al-Ghifari Bandung tersebut sembari tersenyum.


***

Lebih baru Lebih lama