Rian Ari Sandi: Menulis Sarana yang Pas Menyampaikan Kegelisahan dan Gagasan

Oleh Rani Yulia Purwanti, S.Pd.  | Moderator Webinar dan Sekretaris MGMP PPKn MTs Kota Bekasi


mgmpppknmtsjabar.or.id,  BEKASI | Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Program Forum Kelompok Kerja MGMP PPKn MTs Jawa Barat kembali menggelar webinar series yang ketiga pada tanggal 14 September 2022. Tema kali ini Menulis Artikel Pendidikan dengan narasumber Mohamad Rian Ari Sandi, S.Pd., Gr. yang notabene adalah Penulis di Forum Guru Harian Umum Pikiran Rakyat sekaligus Guru PPKn di SMK Negeri Darangdan Purwakarta.

Menurut Rian menulis artikel merupakan sarana yang pas untuk menyampaikan kegelisahan dan gagasan. Tak jarang setiap orang menyampaikan kegelisahan dengan cara update status di medsos. 

 

"Daripada di update di medsos, alangkah lebih baik jika ditulis menjadi sebuah artikel", ujarnya.

 

Rian mengungkapkan bahwa kiat agar bisa menulis maka menulislah, berkaryalah dan jangan takut karya kita jelek karena pasti karya pertama kita jelek. Apabila kita terus menerus belajar menulis, maka kita akan terbiasa untuk menulis karena menulis dapat memberikan manfaat yaitu  menghadirkan perubahan, menginpirasi orang lain, membuat awet muda, mendapatkan pemasukan tambahan serta untuk kenaikan pangkat.


Untuk menggali ide menulis ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, membaca buku. Proses membaca buku dapat memberikan insight baru, tak jarang ide menulis hadir dari sana. Kedua, dengan cara diskusi baik dengan rekan sejawat, atasan, siswa atau masyarakat umum. Ketiga, observasi yaitu mengamati fenomena di tempat kerja atau lingkungann masyarakat baik berupa masalah atau sesuatu yang unik.

Selanjutnya untuk menyempurnakan tulisan terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan yang pertama yaitu dengan terus membaca, karena menurut data, Indonesia ini negara dengan minat bacanya rendah tapi di sisi lain urutan ke 5 paling cerewet di medsos. Kedua dengan terus menulis dan publikasikan tulisan, jangan berputus asa saat tulisan gagal dimuat serta jangan anti terhadap masukan orang lain. Ketiga miliki partner/mentor, ikuti komunitas menulis atau berkomunikasi dengan rekan yang punya passion menulis. Keempat pelajari gaya menulis/berbicara tokoh idola, baca dan seksamai gaya tulisan tokoh idola (penulis novel, dosen, guru, tokoh politik dll).

 

Apabila kita ingin mengirimkan tulisan ke media, Rian meberikan beberapa kiatnya yaitu kenali gaya atau selera redaksi media, sebisa mungkin isu yang sedang hangat dibicarakan, kirim tulisan pada timing yang tepat, ketahui aturan tulisan yang dapat diterima di media yang dituju.

 

Selain itu ia juga menjelaskan tentang beberapa media untuk mengirimkan tulisan, serta cara mengirimkan tulisan ke media. Agar tulisan kita diterima di surat kabar maka carilah isu yang sedang hangat dibicarakan, perhatikan jumlah karakter yang akan dimuat di media serta usahakan kita mengetahui kapan dimuatnya tulisan di media tersebut. Dalam membuat tulisan, Rian menyebutkan bahwa tidak ada sistematika baku dalam menulis, itu semua tergantung gaya dari masing-masing penulis.


Setiap menulis tak jarang kita mengalami kebuntuan. Menurutnya apabila kita mengalami hal tersebut, maka yang harus dilakukan adalah dengan mencari inspirasi dan jangan dipaksakan apabila kita mengalami kebuntuan, atau dengan membaca buku, nonton, melihat orang lain serta lakukan hal yang menghibur tetapi ada edukasinya. Namun jika tidak bisa diteruskan maka bisa mengganti topik tulisan.  Rian juga mengutip sebuah kalimat dari Prof. Chaedar Alwasilah “ideas have wings, write them down before then fly.” Bahwa ide itu mempunyai sayap, tulislah sebelum ide itu terbang. Apabila kita mempunyai sebuah ide maka segeralah untuk menulis sebelum ide itu hilang, ujarnya.

***

Lebih baru Lebih lama