Peringati Hari Pahlawan Guru PPKn MTs Jabar Pasang Twibbon

Oleh: Deni Kurniawan As'ari | Guru PPKn MTs Negeri Kota Cimahi


Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis, 10 November 2022 kemarin dapat dimaknai sebagai  momentum strategis untuk terus mengenang, mengingat,  dan menghargai jasa para pahlawan. Selain itu diharapkan menjadi penyemangat dalam mengisi kemerdekaan. 

Tema yang diusung tahun ini “Pahlawanku Teladanku” yang bermakna teladan dari para Pahlawan Bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat di peringatan Hari Pahlawan tahun ini.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tersebut, Forum Kelompok Kerja MGMP PPKn MTs Provinsi Jawa Barat turut merayakannya dengan pemasangan twibbon. 

Twibbon hasil karya Kabid Humas, Badrudin, M,Pd  ini digunakan para guru PPKn MTs di Jawa Barat. 





Twibbon tersebut dipasang di media sosial dan sebagian besar dishare melalui grup WA Guru PPKn MTs Jawa Barat. Berbagai foto guru PPKn MTs muncul begitu menarik. Ada yang mengenakan pakaian tradisional, batik madrasah, bahkan ada yang memasang fotonya bersama siswa. Pemasangan twibbon ini menjadi media saling mengenal satu dengan yang lain.  Tak sedikit dari anggota MGMP ini yang belum pernah bertatap muka. 


Sejarah Hari Pahlawan

Dikutip dari Kompas.com, bentrok antara pejuang Indonesia dengan Inggris memuncak setelah tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby pada 30 Oktober 1945. Kematian Mallaby menyebabkan Inggris marah pada Indonesia. Mallaby kemudian digantikan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Ketika itu dirinya mengeluarkan ultimatum 10 November 1945 yang meminta Indonesia menyerahkan persenjataan. Saat itu juga dikeluarkan ancaman akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara jika orang Indonesia tak menaati perintah Inggris. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambatnya pada 10 November 1945 pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan. Akan tetapi ultimatum itu tak ditaati rakyat Surabaya sehingga pertempuran pun pecah pada 10 November 1945. Perang antara Indonesia vs Inggris saat itu terjadi selama kurang lebih 3 minggu. Pertempuran ini menyebabkan setidaknya 20.000 orang dari pihak Indonesia tewas yang sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya dan 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang tak kunjung menyerah akhirnya membuat Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan. Kemudian setiap 10 November sesudahnya, diperingati sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan.  

****

Lebih baru Lebih lama