Oleh: Badrudin | Guru PPKn MTs
Negeri 3 Bogor
Foto Najma sedang presentasi
mengenai MAN IC Serpong
Tiga tahun lalu, tepatnya tanggal 6 Maret
2020 adalah hari yang bersejarah bagi madrasah kami, MTs Negeri 3 Bogor karena
pada tanggal tersebut diumumkan hasil Seleksi Nasional Peserta Didik Baru
(SNPDB) Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) yang salah seorang
peserta didiknya lulus masuk MAN IC Serpong, Banten. Hari tersebut bukan hanya
hari yang bersejarah, namun juga membanggakan karena sejak berdiri, madrasah
kami baru tahun 2020 ada peserta didiknya yang lulus dalam SNPDB MAN IC. Selain
itu keberhasilan yang membanggakan ini dikarenakan etiap tahunnya MAN IC selalu dibanjiri siswa SMP/MTs yang mendaftar dan pada
tahun 2020 jumlah pendaftar sebanyak 17.347 peserta, lulus secara nasional
sebanyak 2.779 peserta, lulus ke MAN IC Serpong 140 peserta, lulus dari MTs
Negeri 3 Bogor 1 (satu) orang peserta, yaitu Najma. Sekedar catatan, bahwa setiap tahunnya MAN IC Serpong paling tidak
rata-rata dalam 5 tahun terakhir ini sekitar lima ribu siswa yg ingin
masuk MAN IC Serpong, padahal kuota siswa hanya 140 orang (70 siswa dan 70
siswi), artinya 1 (satu) kursi diperebutkan 35 - 41 orang siswa, ini pun sudah
dibatasi masing-masing SMP/MTs hanya boleh mendaftarkan maksimal 10 siswa.
Ada
beberapa alasan mengapa begitu banyak yang berminat ke MAN IC, antara lain:
1.
MAN IC merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia.
Pendirian MAN Insan Cendekia bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan Ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), mempunyai wawasan keislaman dan kebangsaan yang baik, serta mampu mengaktualisasikannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di samping itu, keberadaan MAN IC ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai Magnet School, yaitu menjadi
model dan inspirasi
bagi madrasah-madrasah lain di
sekitarnya. Pada awalnya hanya ada dua MAN Insan Cendekia di Indonesia, yaitu
MAN Insan Cendekia Serpong dan MAN Insan Cendekia Gorontalo. Pada tahun 2012
Kementerian Agama menegerikan MA Cendekia Jambi untuk dijadikan MAN Insan Cendekia
Jambi. Sejak tahun 2015 Kementerian Agama telah mendesiminasi prototipe
penyelenggaraan pendidikan MAN Insan Cendekia, sehingga saat ini
terdapat 24 lokasi MAN Insan Cendekia di seluruh Indonesia. (Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7231
Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Khusus Pelaksanaan Seleksi Nasional
Peserta Didik Baru Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia, Madrasah
Aliyah Negeri Program Keagamaan, Dan Madrasah Aliyah
Kejuruan Negeri Tahun Pelajaran 2023/2024).
2.
Karena kesimbangan kegiatan belajar antar ilmu pengetahuan dan akhlak
(iman dan takwa).
3.
MAN
Insan Cendekia Serpong mampu mempertahankan Peringkat 1 (satu) TOP
1000 Sekolah berdasarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
4.
Didirikan
oleh Prof. Dr. -Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie (alm.) Presiden ketiga Republik
Indonesia, sebelumnya sebagai Wakil Presiden ketujuh Republik Indonesia, dan
pernah juga menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
5.
Sering
menjadi Juara Olimpiade baik di tingkat nasional maupun internasional.
6.
Alumni
MAN IC banyak yang mendapatkan beasiswa perguruan tinggi baik didalam maupun
luar negeri.
Najma,
yang memiliki nama lengkap Najma Haniffah Salman adalah puteri dari pasangan
Bapak Salman
dan Ibu Shanty Amelia merupakan peserta didik yang lugu, mungil, bersemangat
belajar dan mengikuti lomba ketika di MTs Negeri 3 Bogor. Menurut Najma
keberhasilannya masuk MAN IC karena ada beberapa guru
men-support untuk berprestasi dan memiliki beberapa teman yang bisa supportif
untuk berprestasi, sehingga dapat berkembang dan mampu mencapai prestasi-prestasi
yang dapat mengantarkannya ke MAN IC sebagai sekolah yang diimpikan.
Prestasi Najma ketika menjadi peserta didik di MTs Negeri 3
Bogor antara lain Certificate of credit Australian Mathematics
Competition, Participant International Mathematics Wizard Challenge, Participant
International Mathematics Assessment for School, Semifinalis Kompetisi Matematika
Nalaria Realistik 13 dan 15, Juara 1 (satu) Lomba Cepat Cermat Kristal Mandapa
(se-Jabar, DKI Jakarta, dan Banten), Peringkat 6 Try Out SMA Teknomedika Plus,
Juara 1 (satu) MTQ Aksioma, Juara 1 (satu) Kompetisi Sains Madrasah bidang
Fisika, Juara 1 (satu) Lomba Cerdas Cermat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Peringkat 1 (satu) Try Out Ujian Nasional berbasis Kertas Pensil Primagama, peserta
Olimpiade Matematika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Peserta Kompetisi Roket Air Tingkat Regional,
Jayyid Jiddan Hapalan Al-Qur’an (juz 30, 29, dan 28).
Berdasarkan pengakuan Najma, alasan atas keberhasilan dan
semangat berkompetisi diperoleh karena do'a restu orangtua yang selalu
menyertai serta support yang selalu diberikan untuk kegiatan apapun selama hal
tersebut mendatangkan kebaikan, do'a dari guru yang juga selalu diberikan, rasa
sayang yang terasa, nasihat-nasihat dan motivasi yang selalu diberikan untuk
menambah semangat, serta dalam pengajarannya yang mudah untuk ditangkap, keramahan
guru, wali kelas yang selalu membantu dalam berbagai keperluan perlombaan serta
perannya dalam melindungi anak-anak muridnya dari celaan yang kurang
mengenakkan.
Kini, Najma berada di Kelas XII MAN IC. Beberapa hari yang
lalu datang menemui guru-gurunya semasa di MTs Negeri 3 Bogor, sebuah karakter
yang baik karena tidak melupakan jasa guru-gurunya dan memberi kabar yang
membanggakan bagi kami, karena dia mampu berprestasi sebagai Peraih Medali
Perunggu dalam ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional Bidang
Ekonomi dan memiliki IPK 90,15. Berkat prestasi tersebut, Najma berhak memilih
berbagai tawaran untuk melanjutkan Pendidikan didalam maupun luar negeri,
seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan beberapa universitas
di luar negeri (Jerman, Prancis, Swis, Jepang). Pada kesempatan berikutnya,
Najma kembali ke MTs Negeri 3 Bogor untuk memberikan informasi terkait SNPDB
MAN IC kepada para orangtua/wali peserta didik kelas IX yang berminat
melanjutkan pendidikan ke MAN IC sebanyak 15 orang. Dalam paparannya, Najma
menyampaikan beberapa hal, antara lain:
1.
Masuk MAN IC harus dipersiapkan sejak awal, misalnya
dengan mengikuti berbagai kompetisi/lomba terutama dibidang matematika dan IPA,
berusaha mempertahankan nilai pelajaran yang baik, menjadikan belajar sebagai
sebuah kebutuhan, mengikuti pembinaan masuk MAN IC, berikan usaha yang terbaik,
memohon doa restu kepada orangtua, guru, dan orang-orang terdekat lainnya, dan
tentu saja terus berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT.
2.
Kondisi pembelajaran di MAN IC dilakukan dengan
pembelajaran dua arah, perpaduan teknologi dan tradisi, pembentukan pola pikir
dan karakter, guru tidak hanya mengajar namun juga mendidik peserta didiknya,
memiliki fasilitas yang memadai dan fleksibel.
3.
Membangun budaya belajar denan teman yang supportif,
guru yang mau memberikan jam tambahan, teman yang senang ditanya, tidak ada
bully dan senioritas serta pembentukan kelompok belajar di asrama.
4.
MAN IC memiliki banyak event yang mampu membangun
solidaritas, banyaknya organisasi ekstrakurikuler sebagai wadah untuk
penyaluran sekaligus pengembangan minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik, mudahnya mendapat bantuan, dan masih terjaganya adab kepada
guru serta orang yang lebih tua.
Terimakasih Najma yang telah berbagi
ilmu kepada kami. Semoga Allah meridhai, sehingga apa yang dilakukan bermanfaat
serta bernilai ibadah. Oh iya, Najma mau kuliah dimana? Inggris, Jerman atau
Perancis?. Kami tunggu kabar baiknya.
Semangat!