Kumpulan Puisi Eulis Sri Rosyidatul Badriyah

 


Wayang[1]

 

Apaan sih?

Tanyaku pada jiwa yang bersih

Beribu kali ku coba melupakannya

Yang ada sayangku semakin tumbuh subur bak padi asia-afrika

 

Akupun sadar

Aku hanyalah wayang

Dengan suatu peran

Yang ditugaskan Sang Hyang

Dalam pagelaran teater kehidupan

 

 

Roudhoh Impian[2]

 

Aku bilang sama Tuhan

Dalam hamparan hijau roudhoh impian

Didekat makam sang pujaan

Cukuplah dia sebagai anak perempuan

Bagiku yang sedang kasmaran

Akan inginnya memiliki keturunan

Seseorang yang akan dipanggil puan

 

  

Senyumku Lahir[3]

 

Waktu lalu aku merayu sang junjungan

Agar mau mengantarkanku hadir dalam acara penobatan

Senyumkupun lahir Ketika sang pujaan mengaminkan

Walaupun aku harus menempuh jalan

Bercerita oprasi aritmatika perkalian kehidupan

Dibalut sentuhan asmara

Diam seribu basa

Dengan selimut tangis bagaikan anak gadis

Yang mengemis-ngemis

Berharap keinginannya ditunaikan sang ayah dengan manis

 

 

Bodohnya Aku[4]

 

Setengah hari ini

Aku lalui dengan senyum-senyum sendiri

Menertawakan diri yang sok perhatian untuknya

Menawarkan sesuatu yang aku sendiri tidak tau

Apakah aku bisa penuhi jawabannya atas pertanyaanku

Senangya aku bisa penuhi tantangan pertamanya

Sekejap mata Tuhan berikan petunjuk-Nya

Stage kedua beda cerita

Sebelas kios yang menghubungkan kampus hijau-biru

Serta sepanjang galuh-batavia

Kami belum menemukan apa yang menjadi inginnya

 

Bodohnya aku

Selalu ingin melukis senyum dipipinya

 

 

 

 



[1] Selasa, 14 Maret 2023 pukul 13.00 wib, dalam exs-wilayah kekuasaan galuh imbanagara raya

[2] Selasa siang, 14 maret 2023 pukul 13.14 wib

[3] Rabu, 15 Maret 2023 pukul 5.25 wib

[4] Rabu, 15 Maret 2023 pukul 5.41 WIB

Lebih baru Lebih lama