Oleh: Badrudin | Guru PPKn di MTs Negeri 3 Bogor
Aksi Peserta Didik MTs Negeri 3 Bogor dalam kegiatan Penanaman Pohon di 500 titik se-Jawa Barat |
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak
wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana alam, diantaranya banjir, cuaca
ekstrim, gempa bumi dan tsunami. Menurut The World Risk Index tahun 2019,
Indonesia berada pada peringkat 37 dari 180 negara paling rentan bencana. Dan menurut
laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 3.531
peristiwa bencana alam di
Indonesia sepanjang 2022. Bencana yang paling banyak terjadi pada 2022
adalah banjir, yakni 1.524 kejadian. Jumlah ini setara 43,1% dari total
kejadian bencana nasional. Ada pula 1.062 peristiwa cuaca ekstrem, 634 tanah
longsor, 252 kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 28 gempa bumi, 26 gelombang
pasang/abrasi, serta 4 peristiwa kekeringan.
Provinsi yang paling sering mengalami bencana alam pada 2022 adalah Jawa
Barat, yakni 823 kejadian. Diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 486
dan 400 kejadian. Seluruh kejadian bencana itu membuat lebih dari 5,49 juta
orang menderita dan mengungsi, 851 orang meninggal dunia, 8.726 orang
luka-luka, dan 46 orang hilang. Bencana tersebut juga mengakibatkan 95.051
rumah rusak, dengan rincian 20.069 rumah rusak berat, 23.058 rusak sedang, dan
51.294 rusak ringan. Kemudian 1.980 fasilitas umum mengalami kerusakan, terdiri
dari 1.239 fasilitas pendidikan, 646 fasilitas peribadatan, dan 95 fasilitas
kesehatan.
Dengan banyaknya bencana tersebut, tentu perlu ada upaya untuk
mencegahnya, salah satunya dengan menanam pohon. Penanaman pohon merupakan
salah satu bagian dari penghijauan yang sangat diperlukan untuk bumi,
dikarenakan jika penghijauan tidak dilakukan ada banyak dampak negative yang
bisa terjadi, antara lain:
1.
Pencemaran udara. Jalanan yang dipenuhi
dengan asap kendaraan bermotor menyebabkan kadar karbondioksida menjadi sangat
tinggi. Selain diperparah dengan asap pabrik yang didirikan. Jika tidak segera
dilakukan penanganan, pencemaran tersebut akan menimbulkan berbagai macam
penyakit mulai dari yang akut sampai dengan yang kronis. Penyakit tersebut
berhubungan dengan pernafasan manusia yang menyerang organ paru-paru.
2.
Udara bertambah panas. Dibandingkan di
pegunungan udara di kota terasa sangat panas baik itu siang maupun malam hari.
Hal ini dikarenakan di pegunungan memiliki banyak pepohonan yang bisa membuat
kandungan oksigen lebih banyak dibandingkan di perkotaan.
3.
Bencana Alam. Kota besar rawan bencana alam
seperti banjir dikarenakan sedikitnya pepohonan yang ditanam. Jika pohon sedikit
maka penyerapan air oleh akar pohon menjadi tidak maksimal sehingga banjir
tersebut akan mudah terjadi.
4.
Kondisi lingkungan hidup yang kurang baik. Populasi
di kota akan semakin meningkat dan terus melesat tajam selama lahan persawahan
masih dijadikan sebagai perumahan. Hal tersebut akan membuat kondisi kota
menjadi tidak nyaman dikarenakan kepadatan penduduknya. Tidak hanya itu saja,
populasi yang meningkat harus diiringi dengan kesadaran akan melakukan
penghijauan terutama di kota besar. Semakin banyak populasinya maka udara akan
semakin pengap dan oksigen menjadi terbatas.
Melihat dampak negatif
yang timbul dari kurangnya penanaman pohon diatas, maka sewajarnya jika mulai
saat ini sebaiknya kita sadar untuk melakukan tindakan penghijauan. Penghijauan
melalui penanaman pohon memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1. Menyejukkan lingkungan. Pohon
mampu membuat lingkungan terasa sejuk dan teduh secara alami, karena mampu
menghalangi sinar matahari berlebih serta panas untuk masuk ke tempat kita
berada, seperti dirumah, disekolah/madrasah atau tempat lainnya.
2. Meredam kebisingan. Pohon
bisa memberi ketenangan karena mampu meredam kebisingan, menjadi penghalang
suara alami, pohon mampu membantu memblokir kebisingan yg menghambat serta
menghasilkan tempat kita berada baik di rumah, disekolah/madrasah atau tempat
lainnya terasa jauh lebih damai serta hening.
3. Membersihkan udara. Pohon
cukup efektif untuk membersihkan udara, karena pohon menyerap gas polutan,
seperti nitrogen oksida, ozon, amonia, serta sulfur dioksida, dari udara yang
kita hirup. Pohon dapat menyerap bau dan menjadi penyaring, karena partikel
yang kecil bisa terperangkap pada daun.
4. Meningkatkan fungsi
kognitif. Penelitian sudah membuktikan bahwa berada di dekat alam, termasuk
pepohonan, mampu menaikkan fungsi kognitif. Manfaat ini sepertinya sangat
signifikan pada anak-anak atau peserta didik. Selain itu, berada pada dekat
pohon telah terbukti mampu mengurangi stres, menaikkan energi, bahkan menaikkan
sistem kekebalan tubuh.
5. Membantu mencegah banjir. Pohon
bisa membantu mencegah banjir, karena akar pohon mampu menyerap air dalam
jumlah yang banyak, sehingga mencegah kelebihan air dilingkungan kita, termasuk
dilingkungan sekolah/madrasah.
6. Mengurangi
dampak pemanasan global. Salah satu manfaat menanam pohon ialah sebagai upaya
meredam emisi karbon dan gas rumah kaca. Gas rumah kaca merupakan penyebab
utama pemanasan global dan perubahan iklim. Efek yang dihasilkan diantaranya
suhu bumi meningkat. Apabila sering merasa panas luar biasa di siang hari, bisa
jadi itu merupakan dampak dari pemanasan global. Menanam pohon menjadi solusi
termurah dan paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim. Sebuah studi
menyatakan, guna memerangi pemanasan global kita perlu menanam sekitar tiga
trilliun pohon. Pohon tersebut mampu menyerap hampir 830 miliar ton emisi
karbondioksida yang mengurung panas dari atmosfer. Jika dihitung-hitung,
jumlahnya setara dengan polusi karbon manusia selama 25 tahun.
7. Memberi oksigen
bagi manusia. Pohon menyerap karbondioksida kemudian berfotosintesis dan
menghasilkan oksigen. Karena pohon dengan daun hijaunya dapat melakukan proses
fotosintesis yang sangat penting bagi kehidupan manusia maupun satwa. Ia akan
menyerap karbon dioksida (CO2) di udara dan melakukan proses fotosintesis untuk
menghasilkan oksigen (O2).
Mengutip
artikel The global oxygen budget and its future projection dari laman
forestdigest, bahwasanya orang dewasa membutuhkan 1,17 kilogram oksigen per
hari atau 0,013 gram per detik. Sedangkan dalam satu detik napas normal
berjalan 16-18 kali. Artinya, dalam satu helaan napas normal butuh sekitar
0,00081 gram oksigen.
8. Menyediakan
tempat tinggal hewan. Pohon dimanfaatkan oleh satwa sebagai tempat tinggal
sekaligus sumber makanan. Sebagai contoh beberapa pohon diuntungkan oleh proses
penyerbukan yang dibantu burung. Begitu pula sebaliknya, burung membutuhkan
pohon sebagai tempat bersarang dan juga mencari pakan berupa buah, biji, dan
serangga.
9. Menyimpan
Air Hujan dan Menjaga Cadangan Tanah. Pohon memiliki mekanisme penyimpanan air dalam
tanah. Sejatinya, akar akan menyerap air dari tanah untuk kebutuhan sendiri
dalam melakukan fotosintesis. Namun, tatkala tanah atau lingkungan sekitar
kering akibat musim kemarau misalnya, maka akar bakal mengeluarkan air yang
dikandung agar lingkungan di sekitarnya tetap lembab sebagai upaya penundaan
dehirasi. Akar akan membuat pori-pori pada tanah, sehingga air hujan akan
terserap dan terikat di dalam pori-pori tersebut, tidak hanya sekadar menjadi
air limpasan. Makin kecil pori tanahnya, semakin kecil pula kemampuan menyimpan
air.
10. Menjaga tingkat
kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami, maka sewaktu hujan
turun, butir-butir airnya tidak akan langsung mengenai permukaan tanah.
Melainkan akan ditahan oleh daun, ranting, serta batang pohon. Dengan demikian
akan mengurangi gaya gerus air terhadap tanah atau dengan menanam pohon akan
menghambat kerusakan lapisan tanah, memperkaya bahan organik di tanah, serta
menghambat erosi.
11. Menciptakan
potensi lapangan kerja. Pohon yang ditanam dapat dimanfaatkan menjadi barang
atau produk lainnya. Namun perlu diingat, bahwa pemanfaatan juga wajib diiringi
dengan pemeliharaan dan penanaman kembali setelahnya. Kini, banyak bermunculan
obyek wisata bertemakan alam dengan memanfaatkan pohon sebagai spot foto-foto
atau sekadar nongkrong bersama teman, itupun merupakan lapangan pekerjaan bagi
yang memiliki keterampilan dalam bidang fotografi.
Dengan
banyaknya manfaat menanam pohon, maka menanam pohon sama dengan menanam
kebaikan. Mental manusia Indonesia untuk menanam dan memelihara tanaman harus
terus ditingkatkan, agar perusakan tanaman dan penebangan hutan secara
sembarangan dapat dicegah. Pentingnya menanam pohon tidak hanya untuk generasi
saat ini, namun juga untuk generasi selanjutnya. Keberadaan pohon merupakan
salah satu aspek yang menentukan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di
masa yang akan datang. Jika tidak ada pohon mungkin saja manusia akan hidup
dengan segala keterbatasan yang ada, misalnya saja kekurangan oksigen hingga
hidup di udara yang panas akibat sengatan matahari.
Menanam pohon adalah salah
satu langkah kebaikan yang dilakukan untuk kesehatan lingkungan di masa kini
dan masa yang akan datang yang perlu terus dilakukan. Melestarikan alam sekitar
bukanlah tanggung jawab dari satu atau dua orang saja, namun meliputi seluruh
aspek masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Karena manfaat pohon yang dirasakan bukan hanya berimbas pada beberapa orang,
namun akan berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup semua orang.
Kesadaran
menanam pohon perlu terus dilakukan oleh siapapun dan dimanapun mengingat
manfaatnya yang begitu besar bagi kehidupan. Upaya untuk menumbuhkan kesadaran
menanam pohon antara lain dilakukan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Provinsi Jawa Barat yang telah menggagas
sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi lingkungan, yaitu Penanaman
Pohon Serentak di 500 Titik (Madrasah, Sekolah, dan Pondok Pesantren) se-Jawa
Barat dengan menanam 7000 bibit pohon pada hari Selasa tanggal 9 Mei 2023
dengan tema "Student Invest For a Better Future" yang berarti Siswa
Berinvestasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik, sebuah tema yang sangat
menginspirasi kita semua untuk mendukung kegiatan tersebut. Kegiatan ini terlaksana
berkat adanya kemitraan dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Save
the Children Indonesia, LP Ma’arif NU, LPBI NU, dan PW Pergunu Provinsi Jawa
Barat.
MTs Negeri 3 Bogor sebagai
salah satu madrasah yang ada di Jawa Barat sangat mengapresiasi kegiatan
tersebut dan ikut serta melakukan penanaman pohon dilingkungan madrasah yang
dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor yang
diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bogor (KH. Dr. Romdon, S.Ag., M.H) dan melakukan penanaman pohon. Penaman pohon
selanjutnya dilakukan oleh Kepala MTs Negeri 3 Bogor (Miman Hilmansyah Misbah,
SE., M.Pd.), dewan guru, dan peserta didik.
Kegiatan penanaman pohon
serentak di 500 titik (madrasah, sekolah, dan pondok pesantren) se-Jawa Barat
ini diharapkan tidak berhenti pada acara seremonilanya saja, namun yang
terpenting adalah memelihara dan menjaganya, sehingga tanaman tersebut dapat
bermanfaat untuk menciptakan madrasah yang “hijau, aman, dan nyaman” dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya MADRASAH MANDIRI
BERPRESTASI dapat terwujud.
Semoga bermanfaat.
--------
Sumber:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/baca/21851/Masuk-Peringkat-37-Negara-Rentan-Bencana-Pemerintah-Indonesia-Asuransikan-Asetnya.html
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/01/04/banjir-sampai-kekeringan-ini-bencana-alam-di-indonesia-pada-2022
https://dlh.semarangkota.go.id/4-dampak-buruk-kurangnya-penghijauan-di-kota-yang-wajib-diperhatikan/
https://lindungihutan.com/blog/manfaat-menanam-pohon/