Kumpulan Puisi Hj. Eulis Sri Rosyidatul Badriyah


Ombak Dilautan[1]

 

Aku kecewa? Tidak ya

Kenapa? Karena cintaku untuknya lahir tanpa aku memintanya

Tapi Tuhan yang memberinya dengan jalan yang seharusnya

Dalam proses yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya

 

Aku kadang tersenyum

Mengingat perjalanan rasa kita

bagaikan ombak dilautan

kadang ingin menepi kadang ingin menjauh

 

jika hati lagi lapang bagaimanapun tingkahlakumu padaku

aku tetap sayang dan memikirkan kebahagiaanmu

tapi jika pikiran menari-nari dengan asumsi tertentu

aku tersenyum geli dan kembali berpasrah kepada-Mu

 

sebagai hamba, aku sudah siap jika rasa ini diambil kembali pemilik-Nya

kalaupun tetap bersemayam, aku pun masih siap dengan konsekuensinya

karena aku yakin

Tuhan tidak akan membebani suatu kaumnya

Kecuali Dia berikan kemampuan untuk memikulnya

 

 

 

 

 

 

Lagi dan Lagi[2]

 

Aku sudah siap dengan semua kemungkinan

Setelah aku melepas baju kebesaran yang menjadi jalan kebersamaan

Sehingga nyata apa yang kudapatkan

Dihari suci nan indah bergema suara takbiran

Kamu tidak lagi memanggilku dengan sebutan

Yang tidak pernah aku impikan

Tapi kamu menyebutnya dalam empat kesempatan

Id fitri 1443 hijriyyah yang jadi kenangan

Hari raya qurban

Ketika momen pasca ujian

Dan di miladku yang ke 37 di rumah pengabdian

 

Wajarkah aku berpikir

Jika mungkin rasa ini kembali menepi kepesisir

Membulak-balikan jam pasir

Sembari mengingat kenangan indah yang telah aku sisir dan aku ukir

Selama dua tahun terakhir

 

Tuhan

Lagi dan lagi

Aku berserah

Karena Engkau lebih tau apa yang aku inginkan

Dan aku butuhkan

 



[1] Senin dini hari, pukul 02.03 WIB, 1 Mei 2023

[2] Belum bisa tidur kembali, di senin dini hari, 1 Mei 2023 pukul 2.40 WIB



Jarak[1]

 

Jauhnya jarak tempat berkiprah

Dekatnya jarak tempat berteduh

Tergantung niat untuk bisa saling menyentuh

Karena yang jauh bisa menjadi dekat

Dan yang dekat bisa menjauh

 

Imam Bukhori meriwayatkan

Hadist nabi yang jadi pegangan

Innamal `amaalu binniaat

Semua tergantung niat

Wahai tuan dan puan panutan

 

Ada banyak cerita

Tentang kesungguhan niat yang kuat

Sekilas mata bak patamorgana

Tapi nyata terasa dalam buaian asmara

 

Luasnya alas di hutan

Masih bisa dihitung dengan rumusan

Tapi banyaknya alasan

Hanya diri yang bisa menyelesaikan

 

 

 

 

 

Hipnotis[2]

 

Salamnya menghipnotis jiwa yang kering

Menangnya menghipnotis luka yang tak berdarah

Datangnya menghipnotis rasa yang gundah

Sakitnya menghipnotis tugas yang diterima

Mengawalnya menghipnotis tumbuhnya cinta yang luar biasa

Mengenalnya lebih dekat menghipnotis banyak kerinduan

Sampai akhirnya

Namanya bertahta dalam jiwa dan pikiran

Mewarnai satu tahun perjalanan

Dalam gejolak rasa yang diaduk rata

Tidak hanya senyum, tawa dan Bahagia

Tapi ada duka, kecewa dan air mata

Bersalam renyuh di bait do`a

 

Tuhan

Sang suyet telah melalui proses beta, alpa, thetra serta delta

Dan sedang merasakan anestesia

Setelah sang terapis melakukan terminasi

Lewat peristiwa yang menguak tabir mimpi

Dari penilaian dhohir indrawi

Bukan dari chat yang tetap memuat emot hati

Karena apa yang ada dipikiran

Kadang tak seperti apa yang diungkapkan

 

 



[1] MTs Al-Huda Sadananya, 8 Mei 2023, Pukul 8.55 WIB

[2] Lab Komputer MTs Al-Huda Sadanany, 8 Mei 2023, pukul 9.50 WIB

Lebih baru Lebih lama