MADRASAH DI SINGAPURA

Oleh: Badrudin | Guru PPKn di MTs Negeri 3 Bogor

Mengenal Pendidikan Agama Islam di Singapura


Kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh sistem Pendidikan yang dimiliki, karena sistem pendidikan yang baik akan menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan membuat suatu negara menjadi maju. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka negara tersebut semakin maju. Sebaliknya semakin rendah kualitas sistem pendidikan suatu negara maka negara tersebut akan terbelakang.

 

Dikawasan Asia, Singapura adalah negara dengan sistem Pendidikan terbaik dan didunia berada pada peringkat ke-14 (tercatat dalam laman World Education News and Reviews dan Smile Tutor serta Education Abroad, 2022). Singapura menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan yang diakui terbaik di dunia, karena bagi pemerintah Singapura, pendidikan adalah modal awal bagi kemajuan perekonomian sebuah negara. Terbukti dengan ambisi positif dari pemerintahnya, Singapura yang meskipun negara kecil mampu bersaing dalam percaturan global. Satu lagi, kurikulum di Singapura juga sangat fokus pada pemecahan masalah dan keahlian-keahlian khusus yang tidak diajarkan di universitas negara-negara lain. Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor, antara lain:

1.  Fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, di setiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran.

2.  Biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.

3.  Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang di terima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya.

4.  Gaji guru yang tinggi. Hal ini menyebabkan kehidupan guru terjamin kesejahteraannya

5.  Kegiatan Ekstrakurikuler yang tersedia di Singapura diketahui sangat beragam. Jadi, siswa memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan minatnya.

6.  Tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura, sehingga memudahkan siswa menuju ke sekolahnya.

 

Pendidikan di Singapura dikelola oleh Kementerian Pendidikan Singapura yang mengontrol perkembangan dan mengelola administrasi sekolah negeri yang menerima dana dari pemerintah, tetapi juga memiliki peran penasehat dan pengawas untuk sekolah swasta. Baik sekolah swasta maupun negeri, ada variasi dalam tingkat otonomi dibidang  kurikulum mereka, ruang lingkup bantuan pemerintah dan pendanaan, beban biaya siswa, dan kebijakan masuk. Dana Pendidikan dianggarkan sekitar 20 persen dari anggaran tahunan nasional, yang mensubsidi pendidikan negari dan pendidikan swasta yang dibantu pemerintah bagi warga Singapura dan mendanai program Edusave (bagian dari skema yang dilaksanakan untuk pendidikan di Singapura), biaya yang secara signifikan lebih tinggi untuk non-warga negara. Pada tahun 2000 Undang-Undang Wajib Belajar mengkodifikasikan wajib belajar bagi anak-anak usia sekolah dasar (kecuali bagi mereka yang berkebutuhan khusus), dan menjadikan tindak pidana bagi orang tua yang gagal mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah dan memastikan kehadiran mereka. Pengecualian diberikan untuk sekolah rumah atau lembaga keagamaan penuh-waktu, tetapi orang tua harus mengajukan permohonan pengecualian dari Kementerian Pendidikan dan memenuhi patokan minimum.

 

Dalam kegiatan belajar mengajar di Singapura, bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Inggris, yang secara resmi ditetapkan sebagai bahasa pertama dalam sistem pendidikan setempat pada tahun 1987. Bahasa Inggris adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh separuh anak-anak pada saat mereka mencapai usia prasekolah dan menjadi media utama pengajaran pada saat mereka mencapai sekolah dasar. Meskipun bahasa MelayuMandarin dan Tamil juga termasuk bahasa resmi di Singapura yang dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa ibu dan mata pelajaran sastra Bahasa tersebut.

 

Kurikulum pendidikan Singapura terkenal sangat baik. Di Singapura, sistem pendidikan mencakup enam tahun sekolah dasar, kemudian empat hingga enam tahun sekolah menengah dan satu hingga tiga tahun untuk postsecondary school  (pendidikan tinggi, pendidikan tingkat ketiga). Sistem pendidikan Singapura sangat terpusat, Kementerian Pendidikan mengawasi lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak hingga pendidikan tinggi. Kementerian juga mengalokasikan dana untuk semua sekolah, menetapkan silabus mata pelajaran dan ujian nasional, mengawasi kredensial guru, mengelola sistem evaluasi dan promosi guru, dan tentunya mengangkat dan menugaskan kepala sekolah.

 

Kurikulum sekolah dasar mencakup sepuluh bidang pelajaran, yakni: 1) Bahasa Inggris, 2) Bahasa ibu, 3) Matematika, 4) Sains, 5) Seni, 6) Musik, 7) Pendidikan jasmani, 8) Studi Sosial, 9) Pendidikan karakter, dan 10) Pendidikan kewarganegaraan. Kelas coding ditambahkan ke kurikulum pada tahun 2019. Sedangkan, pada 2021, Kementerian memperkenalkan kurikulum pendidikan karakter dan kewarganegaraan yang diperbarui dan fokus pada kesehatan mental dan kesehatan dunia maya. Dan di akhir sekolah dasar, semua siswa mengikuti ujian sekolah atau biasa disebut Primary School Leaving Examination (PSLE) dalam empat mata pelajaran, yakni Bahasa Inggris, Matematika, Sains dan Bahasa Ibu. Sedangkan pada pendidikan menengah kurikulumnya bervariasi, tergantung pada sekolah dan jenis program yang dipilih. Setelah mengikuti pembelajaran di tingkat menengah, siswa mengikuti ujian berbasis mata pelajaran.

 

Siswa yang ingin belajar di universitas mengambil ujian A-level setelah dua tahun studi tambahan. Pilihan universitas di Singapura juga beragam. Pendidikan tinggi di Singapura dikelola oleh Kementerian Pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah 12 tahun atau setara, siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

Kementerian Pendidikan sangat terlibat dalam implementasi kurikulum dasar dan menengah. Selain itu, guru melakukan penilaian terus menerus terhadap siswanya di semua jenjang pendidikan. Pada basis sehari-hari, penilaian ini bersifat informal dan didasarkan pada pekerjaan siswa di dalam dan luar kelas.

 

Madrasah di Singapura

Islam di Singapura merupakan agama minoritas dengan persentase muslim kurang dari 19% dari keseluruhan jumlah penduduk Singapura. Sebagian besar muslim di Singapura berasal dari kelompok etnik  Melayu, selebihnya berasal dari Pakistan, India dan Arab.

 

Singapura pernah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam yang paling penting di Asia Tenggara. Lokasi Singapura sebagai pintu masuk perdagangan internasional antara EropaTimur TengahAustralia, dan Timur Jauh membuat dakwah Islam semakin pesat. Penyebaran Islam di Singapura berawal dari masa Kesultanan Melaka dan diteruskan hingga masa kolonialisme sampai pada awal abad ke-20 Masehi. Islam di Singapura mengalami penurunan pengaruh sejak masa kolonial hingga pemisahan Singapura dari Federasi Malaya pada tahun 1965. Umat Islam di Singapura menjadi sebuah kaum minoritas dengan kelompok etnis tionghoa sebagai kaum mayoritas.

 

Pendidikan agama Islam di Singapura di sampaikan para ulama yang berasal dari negeri lain di Asia Tenggara atau dari Negara Asia Barat dan dari benua kecil India. Para ulama tersebut diantaranya ialah Syaikh Khatib Minangkabau, Syaikh Tuanku Mudo Wali Aceh, Syaikh Ahmad Aminuddin Luis Bangkahulu, Syaikh Syed Usman bin Yahya bin Akil (Mufti Betawi), Syaikh Habib Ali Habsyi (Kwitang Jakarta), Syaikh Anwar Seribandung (Palembang), Syaikh Mustafa Husain (Purba Baru Tapanuli), Syaikh Muhammad Jamil Jaho (Padang Panjang), dan lain-lain.

 

Pendidikan agama Islam di Singapura dijalankan mengikuti tradisi dan sistem persekolahan modern. Sistem tradisional, mengikuti pola pendidikan Islam berdasarkan sistem persekolahan pondok Malaysia dan Patani atau pesantren di Indonesia. Adapun sistem modern adalah melalui sistem sekolah yang merujuk ke Mesir dan Barat, yang dikenal dengan madrasah, sekolah Arab atau sekolah agama. Ada 6 (enam) madrasah terbesar di Singapura sampai saat ini, yaitu :

1.  Madrasah al-Junied al-Islamiyyah, didirikan pada bulan muharam 1346H (1927M) oleh pangeran Al-Sayyid Umar bin Ali al-Junied dari Palembang. Mata pelajaran yang diajarkan dimadrasah ini adalah ilmu Hisab, Tarikh, Ilmu Alam, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, Sains, Sastra Melayu dan mata pelajaran lainnya.

2.  Madrasah al-Ma’arif, didirikan pada tahun 1940-an. Pengasuh madrasah ini adalah lulusan universitas al-Azhar, Mesir dan dari kawasan Asia Barat.

3.  Madrasah Wak Tanjung Al-Islamiyyah, didirikan pada tahun 1955.

4.  Madrasah Al-Sago (atau Al-Saqaf), didirikan pada tahun 1912 diatas tanah yang diwaqafkan oleh Sed Muhammad bin Sed Al-Saqof.

5.  Irsyad Zuhri Al-Islamiah (khusus perempuan)

6.  Al-Arabiah Al-Islamiah (khusus perempuan)

 

Madrasah tersebut dikelola secara modern dan profesional, dengan kelengkapan perangkat keras dan lunak serta sistem pendidikan diterapkan dengan memadukan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Waktu penyelenggaraan belajar mengajar dimulai dari pukul 08.00 hingga 14.00, lama waktu ini juga berlaku di sekolah-sekolah umum.

 

Agar tidak ketinggalan dengan kemajuan teknologi, maka di setiap madrasah dibangun laboratorium komputer dan internet, serta sistem pendukung pendidikan audio conference. Selain dilengkapi fasilitas internet (setiap murid diberi waktu 2 (dua) jam untuk memberdayakan internet), setiap madrasah juga mempunyai server tersendiri bagi pengembangan pendidikan modern.

 

Madrasah Al Irsyad Al Islamiah di Singapura menjadi contoh pendidikan Islam yang sejalan dengan dunia modern di negeri singa tersebut. Di dalam sekolah siswa memulai harinya dengan doa dan puja-puji shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Saat di kelas, siswa mempelajari subjek agama seperti halnya mata pelajaran lain, seperti Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran lain sesuai kurikulum nasional. Demi mengakomodasi kurikulum ganda, Islam dan nasional, sekolah memiliki waktu 3 (tiga) jam lebih panjang dari pada sekolah umumnya. Madrasah Al Irsyad menempati urutan pertama dari enam madrasah yang ada di Negeri Singa tersebut.

 

Mengenali Siswa madrasah di Singapura sangatlah mudah, yaitu antara lain dengan melihat seragam tradisional Melayu, termasuk songkok untuk anak laki-laki dan tudung untuk anak perempuan, kontras dengan sekolah-sekolah nasional yang melarang tutup kepala keagamaan tersebut.

 

Islam adalah agama minoritas di Singapura, namun saat ini Presiden Singapura adalah seorang Muslimah (Halimah Yacob) yang langsung dielu-elukan saat dilantik menjadi presiden perempuan pertama Singapura. Hal ini membuktikan sekalipun Singapura adalah negara sekuler, tetapi untuk kehidupan beragama sangat dijamin keberlangsungannya. Halimah dikenal sebagai pejuang hak perempuan dan termasuk dalam daftar tokoh Muslim paling berpengaruh. Nama Halimah pun terpampang dalam majalah The 500 Most Influential Muslims edisi 2022. Bertengger di posisi 36, Halimah bersanding dengan puluhan tokoh Muslim dunia lainnya yang memiliki pengaruh kuat. Di Singapura, Halimah memang memegang pengaruh kuat. Ia dikenal sebagai pejuang hak-hak pekerja, terutama perempuan.

 

Demikian catatan penulis tentang Pendidikan Madrasah di Singapura ketika melakukan kunjungan ke Singapura (salah satunya ke Islamic Center Jamiyah Singapura) yang merupakan rangkaian kegiatan Konvensi Internasional Dunia Melayu Dunia Islam.

 

Semoga bermanfaat.

 

----------

 

Sumber:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_di_Singapura

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220421163953-106-787935/halimah-yacob-muslim-yang-jadi-presiden-perempuan-pertama-singapura.

https://edukasi.sindonews.com/read/537326/211/ini-negara-negara-dengan-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia-cek-daftarnya-1631275773?showpage=all

Lebih baru Lebih lama