Kumpulan Puisi Hj. Eulis Sri Rosyidatul Badriyah

 


Kolaborasi Cinta[1]

 

Jabatannya kusematkan mengiringi Nama depannya

sebagai pengingat jiwa

agar diri ini sadar

bahwa rasa ketiga itu fatamorgana

 

waktu terus mengujiku

dadaku terus berdegup kencang jika akan bertemu

tak bisa aku diam jika dia butuh bantuan

pasti aku korbankan sesuai kemampuan

 

realisasi janjiku dua tahap lagi

tapi Namanya kini hilang dari bait-bait do`a harian

Sejak pegalnya hati

Seolah-olah aku yang selalu merindui

 

Terimakasih untuk dua tahun yang sangat berarti

Aku tidak mau sakit hati

Hanya sedang meni`mati kolaborasi

Cinta yang Tuhan beri

Diam[2]

 

Diam seribu basa

Diam puasa bicara

Diam menahan luka

Diam penuh makna

 

Diamnya ibu, rumah sepi

Diamnya ibu, anak mengerti

Diamnya ibu, mendewasakan para kurcaci

Bahwa setiap prilaku, menimbulkan konsekuensi

 

Ketika diam jadi solusi

Maka, diam adalah intan permata indrawi

Untuk mendidik ala nabi

Menghindari silat lidah berapi

Yang membahayakan diri sang buah hati

 

Muharram[3]

 

Alam maya pada diciptakan-Nya

Kesalahan manusia pertama diampuni-Nya

Bau busuk dari penyakit Nabi Ayub diangkat-Nya

Kehidupan gelap yang dialami Yunus Ibnu Mata dalam perut ikan Nun diselamatkan-Nya

Air bah pengingat kaum Nuh, membawa kapalnya berlabuh di gunung zuhdi yang disiapkan-Nya

Api raja Namrudz terasa dingin dirasa Ibrahim dengan izin-Nya

Pintu sel mesir pun terbuka untuk putra angkatnya Al-Aziz, Nabi Yusuf Yang Mulia

Fir`aun lunglai tak berdaya, Musa dan kaumnya diberikan kemenangan oleh-Nya

Nabi Idris dan Isa diangkat-Nya

Maka Rasulullah menganjurkan kita umatnya

Dalam Hadist ghorib yang diriwayatkan attabroni perawinya

Satu hari puasa di bulan ini, pahalanya sama dengan 30 hari puasa

Bahkan wahai pengejar pahala

Jangan engkau tinggalkan puasa asyuronya

Karena Tuhan menjanjikan bagi pelakunya

dosa-dosa setahun lalu dihapuskan-Nya

pahala 10.000 malaikat kekasih-Nya

pahala 10.000 orang yang berhaji dan umroh yang telah mendapatkan undangan-Nya

pahala 10.000 para syuhada

pahala seluruh umat Rasulullah yang berpuasa jika memberikan makanan pembuka

bahkan derajat kita pun dinaikan dari setiap helai rambut anak yatim yang diusapnya

sebagaimana Muslim meriwayatkannya.

 

bahagiakanlah mereka semampu kita

karena bulan ini lebaranya anak yatim apa lagi papa.

 

Anak Perempuanku[4]

 

Aku kembali kecewa

ingin marah tapi tak bisa

hanya tetesan air mata luka

yang menyesakan dada

 

tiga kali aku merasakan sesesak ini

ketika short couse di PGRI

lebaran id fitri

dan kegiatan di GDI

 

mungkinkah rasa sakit itu karena ada pembanding komunikasi?

Atau karena prilaku yang tidak sesuai dengan sematan nama dalam gawai?

Atau juga karena jarak yang hanya 39 menit jika di datangi?

Intinya tidak ada niat untuk mengunjungi

 

Perahu cintaku kembali bergoyang

Oleh angin kecil tapi penuh gelombang

Kembali aku bilang

Tuhan, daripada keikhlasanku hilang

Tolong kembalikan rasaku kemasa sebelum dia jadi Bintang

 

Berulang dan terus berulang

Dikala rasa ini sudah mulai pudar

Justeru Tuhan mengilhamkan

Cincin Madinah kenangan hajian

Agar diberikan untuknya sebagai kenangan

Saya bilang, Tuhan ini pikiran gila

Mana ada orang sudah tidak kita sayang mau kita kasih cincin kenangan

Aku pun tersenyum geli, karena rasa ku masih di dataran tinggi

 

Hari-haripun berlalu

Kini aku tahu

Kenapa Tuhan mengilhamkan itu

Ternyata dia ingin mengunjungiMu bersamaku

 

Rasa ku maasih tak berubah

Tetap datar tapi di tanah yang basah

Sampai akhirnya lantunan dua jam setengah talbiyyah

Menyematkan nama baru untuknya bismillah semoga berkah

 

Tuhan

Berikan aku keikhlasan seluas Samudra

Kesabaran sedalam laut Marmara

Dan maaf yang tak terhingga

Biar tidak pernah ada kecewa

Yang ada hanya bahagia

 

 

 



[1] Kembali menulis, malam kamis 26 Juli 2023 pukul 23.16 wib

[2] Selasa, 1 Agustus 2023, pukul 08.23 WIB

[3] Rabu, 2 Agustus 2023, pukul 11.48 WIB di kampus staimacis.

[4] Subuh Rabu, 20 September 2023 pukul 5.04 WIB

Lebih baru Lebih lama